Senin, 30 Januari 2012

"Pssttt Jangan Bilang Siapa-Siapa!" ( K vs K ), movie 2012

Ini dia project film gue yang kedua: K VS K (Kita Versus Korupsi). September 2011 lalu, gue ditawarin Ilun (Chairun Nisa) untuk gabung dalam project ini bareng rumah produksi Cangkir Kopi. Di sini kita mencoba mengangkat "lawan korupsi" sebagai tema besarnya. Karena kebetulan ini adalah project yang ditawarkan oleh KPK.

Sebenernya gue agak buta dengan urusan korupsi yang ada di Indonesia. Tapi dengan kebutaan gue ini justru menguntungkan gue untuk bisa membuat cerita ini. Apalagi setelah gue mengikuti workshop yang diadain pihak KPK dan TII. Saat workshop, banyak hal yang gue dapet sebagai bekal gue untuk bisa memahami lebih dalam masalah korupsi yang terjadi di Indonesia.


Kebetulan Ilun sebagai sutradara, emang mau mengangkat cerita yang sederhana bersettingkan anak sekolahan. Menurut pengalaman Ilun, praktek korupsi ngga cuma ada di dunia politik, melainkan juga ada di dunia anak-anak muda. Dia dulu pernah disuruh gurunya untuk jualan buku yang harganya lebih mahal dari aslinya dengan iming-iming nilai yang bagus. Nah, dari sini gue pun mencoba mengembangkan sekelumit ide ini dengan apa yang gue dapet dari workshop waktu itu. Dan jadilah cerita "Pssttt, Jangan Bilang Siapa-Siapa!" ini :)


Sinopsis: Olla membeli buku pada Echi dengan harga yang cukup mahal. Gita pun jadi penasaran, kenapa harga buku yang dijual Echi lebih mahal dari pada yang dijual di toko buku. Gita lalu iseng-iseng nanya tentang asal muasal harga buku tersebut. Tak diduga hasil iseng-iseng tersebut malah membongkar adanya praktek korupsi beruntun yang dilakukan oleh banyak pihak.

---

Praktek korupsi ternyata sangat kental di masyarakat. Sadar atau tidak sadar, praktek ini sepertinya sudah sangat lumrah di mata orang-orang awam. Olla dan Echi adalah korbannya. Sebagai generasi bangsa, ternyata mereka sudah terbiasa melakukan penggelembungan uang demi mendapatkan keuntungan untuk diri mereka sendiri. Korupsi kecil ini mereka lakukan karena mereka meniru apa yang dilakukan generasi sebelumnya. Nah, bagaimana seharusnya kita menanggapi hal ini?

Selain film "Pssttt, Jangan Bilang Siapa-Siapa!", ada 3 film lain dengan 3 sutradara yang berbeda. Ada "Rumah Perkara" sutradara Emil Heradi, "Aku Padamu" sutradara Lasja F. Susatyo, dan "Selamat siang, Risa!" sutradara Ine Febrianti. Ketiga film lainnya ngga kalah menariknya. Apalagi film-film ini didukung oleh bintang-bintang yang cukup tenar. Ada Nicolas Saputra, Revalina S. Temat, Verdi Solaiman, Tora Sudiro, Ence Bagus, Ringgo Agus, dll. 4 Film ini digabung jadi satu dengan judul "K Vs K" (Omnibus).

Film ini diputar perdana secara terbatas pada tanggal 26 Januari 2012 di Djakarta Theater. Banyak pers, sineas, aktivis anti korupsi dan orang-orang KPK sendiri yang menonton film ini. Sejauh ini film K Vs K ini mendapat sambutan baik bagi siapa pun yang pernah menontonnya.
Sayangnya film ini dibuat untuk keperluan non komersil sehingga tidak diputar di seluruh bioskop Indonesia. Tapi yang penasaran, jangan khawatir. Karena film K Vs K ini bakal diputer secara roadshow. Yang gue denger kota pertama yang bakal dikunjungi adalah kota Makassar dan Semarang. Tapi untuk lebih lanjutnya coba follow aja twitter: @bersihindonesia untuk info lebih lanjut. Dalam waktu dekat ini film "K Vs K" bakal diputer di Kineforum (Taman Ismail Marzuki) pada tanggal 13 - 18 Februari 2012 pkl 17.00 WIB. Gratis lho... ^_^


Lebih senengnya lagi, orang-orang yang terlibat dalam film gue ini adalah temen-temen gue sendiri. Ada Marsel, Asih, Pesa, Sutan, Meti, Cika, Dipo, Yunus, Ical, dll... Hahaha.. Dulu sempet berharap setelah lulus dari kuliah gue pengen bikin film bareng mereka lagi. Dan akhirnya terkabul juga :D

Tim Produksi

Produser Eksekutif
BUSYRO MUQODDAS
JUHANNI GROSSMANN
TETEN MASDUKI

Produser
M. ABDUH AZIZ

Produser Kreatif
PRIMA RUSDI

Penanggung Jawab Proyek
DEDIE A. RACHIM
ARY NUGROHO
ILHAM B. SAENONG

Supervisi Penyunting Gambar
SASTHA SUNU

Supervisi Tata Suara
WAHYU TRI PURNOMO

Produser Pelaksana
ICANG S TISNAMIHARJA

Koordinator Produksi
AGE A. MAULANA

Art Director/Graphic Designer
RANGGA SASTROWARDOYO

Musik untuk Title
EFEK RUMAH KACA

Sutradara
EMIL HERADI (RUMAH PERKARA)
LASJA F. SUSATYO (AKU PADAMU)
INE FEBRIYANTI (SELAMAT SIANG, RISA!)
CHAIRUN NISSA (PSSSTTT... JANGAN BILANG SIAPA-SIAPA)

Penata Sinematografi
ANGGI FRISCA (RUMAH PERKARA)
ICAL TANJUNG (AKU PADAMU)
IPUNG RACHMAT SYAIFUL (SELAMAT SIANG, RISA!)
YUNUS PATAWARI (PSSSTTT... JANGAN BILANG SIAPA-SIAPA)


Penulis Skenario
MOHAMAD ARIANSYAH & DAMAS CENDIKIA (RUMAH PERKARA)
SINAR AYU MASSIE (AKU PADAMU)
INE FEBRIYANTI & GUNAWAN RAHARJA (SELAMAT SIANG, RISA!)
JAZZY MARISKA USMAN (PSSSTTT... JANGAN BILANG SIAPA-SIAPA) ^_^

Pemain
TEUKU RIFNU WIKANA, RANGGANI PUSPANDYA, NICHOLAS SAPUTRA, REVALINA S. TEMAT, RINGGO AGUS RAHMAN, TORA SUDIRO, DOMINIQUE AGISCA DIYOSE, INE FEBRIYANTI, ALEXANDRA NATASHA, SISKA SELVI DAWSEN, NASHA ABIGAIL

NEWS:

BLOG Rumahbaca-zhaffa: Film Kita Versus Korupsi

Beritasatu.com: Nicholas Saputra - Apa Kita Korupsi?

BLOG Arantan: Film Kita VS Korupsi, rakyat pun juga turut kontibusi menghidupkan korupsi

kapanlagi.com: K vs K - Melawan Budaya Korupsil

kompas.com: Kita Versus Korupsi Gambaran Risiko Korupsi

tribunnews.com: KPK bareng TII Luncurkan Film Kita Versus Korupsi

detiknews.com: KPK Luncurkan Film Kita Versus Korupsi

thejakartapost.com: KPK Screens Antigraft Films

http://www.bisnis.com/articles/film-korupsi-koruptor-itu-tuna-nurani

vivanews.com: KPK Produksi 4 Film Pendek Tentang Korupsi

entertainment.ghiboo.com: Filmpun Kini Anti Korupsi

BLOG edorusyanto: Kita Versus Korupsi - Awas Korupsi Bisa Bikin Kecelakaan Jalan

seruu.com: Kita vs Korupsi - Omnibus - Empat Film Pendek Anti Korupsi

inilah.com: Film Kita Versus Korupsi Diputar Perdana

investor.co.id: Filmpun Menyentil Korupsi

thejakartaglobe.com: Indonesia's Culture of Corruption Exposed on Film

antaranews.com: Berantas Korupsi Lewat Film Kita VS Korupsi

Banjarmasin Post: KPK Luncurkan Film Anti Korupsi

filmindonesia.or.id: K VS K - Omnibus Melawan Korupsi

Minggu, 29 Januari 2012

Me as Them ?

Tiap kali menulis sebuah film/sinetron gue sebagai penulis selalu memposisikan diri gue sebagai pemeran utama (sejauh ini sih begitu). Walau pun dalam film itu ngga semua cerita digerakkan oleh si pemeran utama, tapi paling ngga pemeran utama adalah subject yang paling berpengaruh agar bisa diterima oleh penonton. Yang dimaksud di sini adalah, gue (penulis) berlaku menjadi tokoh utama dalam cerita. Tapi ya ngga mirip-mirip amat sih, secara tokoh-tokoh itu ngga real, alias cuma fiksi.

Sebenernya juga mereka bukanlah tokoh-tokoh ciptaan gue sendiri. Toh gue bukan seorang Author (penulis buku yang punya ide sendiri dalam menciptakan tokoh dan cerita). Tapi sebagai penulis skenario, gue pun merasakan hal yang sama saat gue mulai menulis skenario. Gue mendalami karakter si tokoh sehingga gue bisa bener-bener paham dan tau persis kalau-kalau si tokoh ini di'bangkitkan' lalu dihadapkan dalam situasi tertentu.

Beruntung gue dapet talent-talent cantik ini yang berhasil memerankan tokoh-tokoh yang pernah gue tulis. Ada
Aurelie Moeremans yang main di film pertama gue JINX. Lalu ada Natasha Rizki, Eriska Rein dan Zaneta Georgina yang main di serial drama pertama gue Cinta Cenat Cenut (season 1). Trus ada juga Faby Marcelia dan Aelke Mariska yang ikut meramaikan Cinta Cenat Cenut (season 2). Hmmm... mereka cantik-cantik lho... Ngga mirip banget sama penulisnya! Hahaha...


Natasha Rizki & Aurelie Moeremans

Aurel gue kenal pertama kali di iklan susu frisian flag edisi cap cip cup. Dan ternyata Natasha Rizki juga ada di iklan yang sama dengan Aurel (ini kebetulan banget lho, soalnya Jinx dan CCC season 1, produksinya agak berjauhan). Gue kurang terlalu mengenal Aurel, karena setelah Jinx dia kurang eksis di kancah pertelevisian maupun layar lebar Indonesia. Padahal wajahnya tergolong 'menjual' lho. Menurut gue siihhh... Kalau Natasha Rizki, udah ngga ada yang ragu lah ya... Caca panggilan akrab si Natasha ini namanya langsung melejit selepas berperan di CCC 1 sebagai Putri. Dia langsung memerankan tokoh utama dia sinetron striping bertema religi yaitu Kupinang kau dengan Bismillah. Dia juga sering main di FTV. Actingnya sih makin keren walau dia tergolong pendatang baru. Banyak yang bilang kalau dia the next Dian Sastro. Wohoooo... yah, mudah-mudahan Caca main film layar lebar deh. Sayang kalau sinetron mulu. Hehe... (dan gue yang nulis layar lebarnya :p) *ngarep


Natasha Rizky & Faby Marcelia

Lalu ada Faby Marcelia dan Aelke Mariska. Terus terang gue kurang kenal Faby awalnya. Padahal dia sudah terkenal sebelum tahun boyband datang. Faby adalah jebolan ajang pencari bakat Mamamia. Ini berarti dia emang jago nyanyi. Gue sendiri yang liat proses casting dia waktu mau memerankan tokoh Candy untuk project CCC 2. Intinya si Candy ini mesti bisa nyanyi dan tampak terlihat jutek dan tomboy. Pas banget tuh sama mukanya Faby :D Walau ngga kenal-kenal amat sama Faby, tapi dia terlihat punya pribadi yang sangat baik. Dia ramah banget (apalagi kalau di twitter). Dia ngga cuma jual tampang lho... tapi juga jual bakat. Keliatan banget deh kalau cewek ini punya segudang bakat dan mampu bersaing sama artis-artis yang sudah terkenal duluan kayak Bunga Citra Lestari.


Aelke Mariska & Faby Marcelia

Lalu ada Aelke Mariska. Terus terang gue sempet kagum dengan wajahnya di iklan minuman isotonik Pocari Sweat. Gue sampai download iklannya dari youtube. Begitu tau dia orang Indonesia, gue pun makin kagum dan berharap suatu hari nanti bisa kerja bareng sama Aelke. Eee... ngga taunya kerja bareng juga ^_^

Satu-satunya tokoh yang gue pikir adalah ciptaan gue sendiri adalah GLADIS SHINTA (cinta cenat cenut 1 & 2). Tokoh ini diperankan oleh Eriska Rein. Terus terang gue mengidamkan tokoh ini muncul dalam satu film gue suatu saat nanti. Beberapa sinopsis sinetron (yang gagal tembus) selalu gue munculin sebagai antagonis. Tapi untungnya bisa muncul juga di sinetron gue CCC.

Gue ngga tau persis kenapa tokoh ini muncul selalu dalam benak gue. Yang jelas gue selalu ingin ada tokoh jahat yang terlihat baik awalnya dan dia jahat dengan caranya sendiri yaitu menusuk dari belakang. Dan munculnya nama Gladis juga ngga sengaja. Ngga tau dari mana asal usul nama ini. Bahkan sampai editor CCC pernah bilang kalau nama ini sangat pas untuk dijadikan tokoh antagonis yang diam-diam menghanyutkan.


Eriska Rein & Natasha Rizki

Ngga terpikir oleh gue kalau tokoh Gladis ini bakal diperankan oleh Eriska Rein. Dulu gue merasa yang paling cocok memerankan Gladis adalah si Tika Putri. Cewek ini biasanya selalu jadi protagonis. Tapi ngga tau kenapa gue merasa dia paling cocok untuk jadi Gladis. But it's Ok kalau pada akhirnya Eriska Rein yang memerankannya. Toh dia sangat berhasil menghidupkan sosok Gladis Shinta ini. Awalnya gue ngga terlalu kenal Eriska Rein. Padahal sebelum main di CCC, dia sudah menjadi model iklan ponds (bareng Natasha Rizki) dan juga model shampoo Clear. Well done Eriska, you do GREAT as Gladis Shinta :)

Kalau Zaneta Georgina, gue sempet kagum dengan peran antagonisnya di serial Angel's Diary. Sebelum itu, yang gue tau Zaneta ikut main di film Srigala Terakhir sebagai adiknya Vino G. Sbastian. Sejauh ini gue lebih suka kalau Zaneta marah sambil teriak-teriak dari pada liat dia jadi tokoh baik-baik -__-v


Natasha Rizki & Zaneta Georgina

Selain mereka-mereka ini, ada 4 cewek lagi yang gue anggep 'gue banget' di film-film gue. Salah satunya adalah tokoh Feby di film Ta'aruf (lupa nama pemerannya). Tokoh Feby ini JAHAT banget. Kesadisannya hampir sama kayak Mischa di Cinta Fitri. Tapi gue suka pas nulis dia. Kalau kata bos gue waktu itu (mba Nucke) "Si Feby ini Jazzy banget ya?! Dari kata-katanya dan angkuh-angkuhnya juga sama" (-___- ngga gitu juga kaleee... masa gue disamain sama orang jahat?). Trus yang 3 lainnya adalah Masayu Anastasia, Sisi Prisilia dan Risty Tagor. Waktu gue masih nulis bareng Tia Sirhan, FTV gue kebanyakan diperanin sama Masayu. Hohoho... cocok kali sama gue ya? Hehe... Kalo Sisi Prisilia ini sempet gue kagumi pas dia meranin salah satu tokoh dalam film Ada Apa Dengan Cinta. Sisi main sekali di FTV gue yang ceritanya gue bangett... :D Trus, kalau Risty Tagor, dia yang berhasil bangkitin tokoh Putri Tonggos, FTV pertama gue yg gue tulis bareng sahabat gue Dhee Halim. ^_^

Yah, saya cukup senang deh tokoh-tokoh yang gue tulis akhirnya mereka hidupkan juga. Sejauh ini ngga ada yang mengecewakan karena mereka-mereka adalah orang-orang yang sangat berbakat. Sukses ya buat kalian semua... mudah-mudahan bisa go internasional dan main film bareng idola kalian masing-masing. Amiiinnnn... ketinggian harapannya? why not? :)

Senin, 05 September 2011

DO YOU BELIEVE IN GOD?

Gw bikin cerita ini sebenarnya untuk sebuah program TV yang tayang di bulan Ramadhan. Jadi temanya ngga jauh-jauh dari puasa. Tapi sebenarnya inti ceritanya lebih universal. Mudah-mudahan ada hikmah yang bisa dipetik.

Angga dan Indra sama-sama beragama Islam. Namun perbedaannya, Angga percaya pada Tuhan, sedangkan Indra tidak. Saat bulan puasa, Angga memergoki Indra yang tidak puasa dan malah asik makan di kantin sekolahan mereka. Di sini Indra bilang kalau dia memang ngga pernah menjalankan ibadah puasa karena pada dasarnya Indra tak percaya pada Tuhan. Selama ini agama yang dianutnya hanya sebagai penghormatan terhadap orang tuanya dan juga sebagai syarat pelengkap KTP saja. Sebagai orang yang percaya pada Tuhan, Angga pun mencoba meyakinkan Indra soal adanya Tuhan. Tapi tetap saja, Indra tak mau dengar dan malah mencoba menggoda Angga untuk membatalkan puasanya. Angga pun menolak.

Beberapa hari kemudian, Indra yang mau makan di kantin, tiba-tiba melihat Angga yang tampak sembunyi-sembunyi makan di kantin. Kali ini gantian Indra yang memergokinya sampai Angga keselek saking kagetnya. Indra langsung meledek Angga dan bilang kalau Angga adalah orang yang munafik karena diam-diam dia juga tidak menjalankan perintah agama dengan taat. Namun Angga menolak tuduhan Indra. Dia punya alasan untuk tidak puasa hari itu. Angga yang punya penyakit Ayan terpaksa harus memenuhi syarat dokternya untuk tidak puasa beberapa hari sampai penyakitnya tidak kambuh-kambuhan lagi.

Setelah beberapa hari, Angga yang merasa sudah agak baikan memutuskan untuk kembali menjalankan puasanya. Namun baru sampai setengah hari, penyakit Angga kambuh. Saat itu Angga sedang sendirian dan tak ada yang tau keberadaannya. Angga yang tak kuat menahan penyakitnya tiba-tiba mengalami Ayan dan ia pun hampir sekarat.

Di lain tempat, Indra yang sedang berkumpul dengan teman-temannya menyadari kalau Angga tak ada di sana. Entah kenapa Indra merasa khawatir dengan keberadaan Angga. Ia pun mencari Angga. Sampai akhirnya ia menemukan Angga sudah tergeletak di lantai sambil terus Ayan. Indra yang panik langsung mencari bantuan.

Beberapa hari kemudian, Indra menjenguk Angga di rumahnya. Di sini Indra baru tau kalau waktu itu penyakit Angga kumat karena Angga memaksa diri untuk berpuasa. Indra yang mendengarnya langsung emosi. “Tuh kan, apa gue bilang. Puasa itu cuma untuk nyiksa diri. Kalau Tuhan sayang sama lo, mana mungkin dia nyiksa lo pas lo udah punya niat baik untuk menjalani Ibadah. Tuhan itu jahat!”

Mendengar hal ini Angga terdiam dan berpikir sejenak. Ia lalu menceritakan satu hal pada Angga: “Waktu penyakit gue kumat, gue sadar kalau saat itu ngga ada siapapun yang bisa nolong gue karena tempat itu sepi, ngga ada siapa-siapa. Gue hopeless, karena kalau gue mati, ngga akan ada yang tau gue mati di sana. Tapi tiba-tiba gue inget Tuhan, dan gue pun berdoa. Gue yakin Tuhan denger doa gue. Karena dia ngirim lo untuk nolong gue sampai akhirnya gue selamat.”

Mendengar hal ini Indra pun terdiam dan mulai berpikir; Apa benar Tuhan yang menyuruhnya untuk menolong Angga?! Kalau memang iya, apa berarti Tuhan itu benar-benar ada?!

Minggu, 21 Agustus 2011

JELAS INI CV GUE

Udah lama banget ngga ngeblogging. Miss u soooo…. huhuhu…

Inget banget dulu pas jaman SD suka nulis buku harian. Beruntung banget remaja yang hidup di jaman sekarang. Mereka udah punya blog biar bisa berbagi cerita dengan orang lain. Tapi sebenernya buku harian -- atau yang sering dikenal sebagai Dairy—punya konsep yang berbeda sama blog. Menurut gue, buku harian lebih bersifat privacy. Dulu gue sangat over protective sama Diary gue. Sampai-sampai gue kasih gembok biar ngga bisa dibaca sama siapapun. Bahkan gue marah besar pas tau kakak gue baca Diary gue. Sampai gue nangis-nangis segala, seolah-olah rahasia besar gue kebongkar dan hidup gue hampir berakhir (kalau yang ini lebay, tapi ini kisah nyata).

Sebenarnya, gue nulis buku harian itu cuma untuk curhat. Kebanyakan sih gue curhat masalah percintaan. Biasalah, anak ABG. Saking banyaknya yang gue taksir, gue jadi ga berani cerita ke siapa-siapa. Makanya nulis di Diary. Hahaha…

Anyway, mungkin karena bakat gue nulis buku harian akhirnya bakat itu tersalurkan juga. Sebagai pecinta film, gue akhirnya tiba di titik penentuan karir gue. Gue milih masuk dunia perfilman dengan mayor penulisan skenario. Dan Puji Tuhan, karir ini gue mulai di tahun 2007.

Thanks a lot buat Tiya Sirhan yang ngasih kesempatan gue untuk dapetin pengalaman menulis skenario untuk industri TV pertama gue. Tiya Sirhan adalah penulis seknario yang terkenal dengan FTV dan sinetronnya "Juragan Jengkol". Di sini gue mulai nulis FTV di SCTV dengan judul “Cinta 117 kg” (Masayu Anastasia, Tommy Kurniawan). Mungkin yang pernah lihat FTV ini pasti ngira gue nyontek film korea “200 Pounds Beauty”. Yup, gue emang nyontek. Tapi asal kalian tau, gue ngga nyontek skenarionya lho… Tapi gue menginterprestasikan kembali film itu dalam skenario versi Indonesianya. Jadi bisa dibilang film ini adalah versi Indonesianya. Dari sini, gue belajar banyak soal FTV. Menulis skenario berbeda dengan nulis cerpen atau novel. Mungkin lo bisa nulis apa pun yang lo mau di cerita pendek atau novel. Tapi di film, lo harus perhatiin banyak hal. Ada setting & property, jumlah pemain, dan jumlah scene yang harus diperhitungkan. Bareng Tiya Sirhan, gue nulis FTV untuk SCTV sebanyak 13 judul (2007 - 2008).

Setelah bareng Tiya Sirhan, gue break dulu karena harus ngerjain Tugas Akhir kuliah gue di tahun 2008. Setelah semua beres, gue coba untuk nulis sinetron. Ngga nanggung-nanggung. Gue nulis sinetron striping bergenre Drama-Religi bertajuk “TA’ARUF” (Sahrul Gunawan, Jonatan Frizzy). Thanks buat Wawan dan Mas Bill yang mengantarkan gue sampai sini dan mengenal mba Nucke Rachma. penulis kondang yang terkenal dengan sinetronnya Pernikahan Dini. Walau agama gue bukan islam, tapi menulis sinetron Islami bukan penghalang buat gue. “Penulis skenario harus bisa menulis apa pun jenis genre filmnya.” Itu kata dosen gue mas Marselli Sumarno. Kalau ada kesulitan, gue tinggal tanya sama Mba Nucke atau partner nulis gue waktu itu yang beragama Islam. So far, sinetron Ta’aruf diterima di masyarakat (walau agak kontroversial sedikit waktu itu). Sinetron ini bertahan sampai 125 eps di mana gue menulis dari eps 5 bersama beberapa partner penulis di dalamnya (Sept 2008 - Jan 2009).

Foto & Doc klik: wrap party sinetron Ta'aruf.

Masuk tahun 2009, setelah nulis bareng mba Nucke, gue melebarkan sayap lagi dengan mencoba nulis film. Awalnya gue nulis untuk sebuah project film-DVD yang diadain PH D’colors dengan judul “Sabrina’s Project”. Project ini menarik bagi gue, karena mereka mengangkat genre remaja dengan pemain-pemain baru yang terlibat. Tapi project ini tertunda karena mereka mau bikin film terlebih dahulu. Beruntungnya gue dipercayakan untuk menulis film yang berjudul “Jinx” ini. Thanks buat Anindita yang rekomen gue untuk PH ini dan Haris Nizam dan kawan-kawan D’colors yang ngasih kesempatan ini buat gue. Gue nulis film Jinx dengan penuh fun. Karena ceritanya sangat menarik. Sayangnya film ini kurang laris di pasaran. Mungkin karena ceritanya agak belibet untuk masyarakat awam. Film ini diproduksi oleh Skylars Production tahun 2010 dan as you know, JINX adalah debut film layar lebar pertama gue.











bersama Harris Nizam, Produser film JINX dan sutradara film Surat Kecil Untuk Tuhan (SKUT)

Di sela-sela gue ngerjain film Jinx, gue juga mulai nulis FTV untuk program Bioskop Indonesia Trans TV. Thanks so much buat Mba Ifa (partner gue waktu nulis Ta’aruf) yang ngenalin gue ke PH Inka Look. Di sini gue ngajak sahabat gue Dhee Halim untuk nulis Bioskop Indonesia pertama kami “Putri Tonggos” (Ezza Yayang) yang disutradarai oleh Iqbal Rais (Tarixx Jabrix, Si Jago Merah). Dan di sini lah awal gue mengenal temen-temen dari Trans TV yang hebat-hebat. Ada Mba Ratih Kumala, Mba Ana, Mba Tari, Daniel Tito, Mas Emilka, Mas Harly, dll. Kurang lebih ada 11 judul FTV Bioskop Indonesia yang gue tulis baik sendiri maupun bareng partner gue (2009 – 2011). Beberapa review-nya bisa dilihat di blog gue "Rentetan Kisah".

Di sela-sela itu juga, gue kembali nulis sinetron striping. Kali ini bareng Mas Aviv Ilham untuk project sinetron lebaran di Indosiar berjudul “AMIRA” (Laudya Cyntia Bella). Sinetron ini sengaja di buat khusus untuk bulan Ramadhan dan hanya dibuat sebanyak (kurang lebih) 40 eps (Sept 2009). Lagi-lagi thanks buat Anindita yang udah ngenalin gue ke mas Aviv. Great job so far.

Masuk tahun 2010, entah kenapa tiba-tiba gue mengalami kebosanan dalam menulis skenario. Katanya sih hal ini lumrah di alami oleh para penulis skenario pada umumnya. Jadi di periode ini, gue ingin mencoba sesuatu yang lain, yaitu kerja lapangan (masih di dunia film & tv). Bulan April, gue diperkenalkan ke Mas Nura, seorang creative dari Trans 7 yang ngasih gue kesempatan untuk jadi partnernya di program “Plesetan Misteri” Trans 7 (Pangsit & Benjo –Ex-Timlo, Ivan Permana, Varissa, Charity). Di sini gue berlaku sebagai Assisten Sutradara II. Sayang gue cuma bertahan 2 bulan, karena ternyata passion gue untuk nulis timbul lagi.


Kembali di dunia tulis menulis, pertengahan tahun 2010 gue dipertemukan sama mba Lintang Wardani. Thanks to Danial Rifki yang rekomendasiin gue ke mba Lintang. Gue kenal nama mba Lintang sejak dia aktif di festival-festival film dan dikenal sebagai penulis sinetron handal. Seneng banget pas ternyata gue masuk tim “Cinta Fitri” season 6 (lagi-lagi season ini jatuh pas Ramadhan). Mungkin orang akan berpikir, apa gue bisa menyesuaikan diri di Cinta Fitri yang udah memasuki season ke 6?! Jawabannya sih ngga. Drama itu menarik untuk diikuti. Jadi pas gue ‘didongengin’ silsilah Cinta Fitri, awalnya emang bingungin. Tapi lama-lama sih ngga juga karena ternyata kehidupan mereka muternya disitu-situ aja. Hahaha…


Tim penulis CF

Well, setelah Cinta Fitri season 6, gue lanjut nulis season 7 bareng partner-parter kerja di season 6. Sayangnya, tim kami tidak merampungkan season 7 ini karena ada suatu sebab yang ngga bisa gue jelasin. Tapi untungnya, di sela-sela ini, pihak Trans TV nawarin gue untuk megang sebuah project serial remaja. Karena gue dipercayakan untuk nanganin Project ini sendiri, gue ngga mungkin ngelepas kesempatan ini begitu saja. Apalagi konsepnya mengambil tema drama remaja. Yang menarik, drama ini juga mengangkat nama SM*SH, boyband yang lagi naik daun saat itu. Terus terang, gue ngga kenal SM*SH sama sekali saat itu. Setelah meeting dengan orang Trans TV gue langsung browsing dan baca-baca artikel yang ada soal mereka sambil ngapalin nama-nama personilnya (ternyata mereka populer banget!! Ya ampun, ke mana aja gue pas itu ya?! )

Tahun 2011, project ini mulai jalan dengan judul “Cinta Cenat Cenut”. Ngga disangka sebelum tayangan ini mulai, uforianya sudah menggema di mana-mana. Mungkin karena fansnya SM*SH ini udah banyak banget dan mereka penasaran dengan acting para personil SM*SH yang notabene berbasic penyanyi, dancer dan model.

CCC adalah tayangan weekly (mingguan) berdurasi 1 jam. Mulai eps 8, tayangan jadi 1,5 jam karena permintaan penonton. Sayangnya CCC harus berakhir di eps 13. Awalnya CCC dibilang meniru serial Boys Before Flowers (Korea, 2007). Tapi sebagai penulisnya, gue menolak tanggapan ini. Karena gue cuma ambil karakter yang ada di dalam serial itu. Selebihnya, Plot cerita (alurnya) dari eps 1 sampai eps akhir, gue pikirin bareng tim. Dan hal ini lama kelamaan juga mulai disadari oleh para CCCLovers. Mereka bukan cuma suka karena ada SM*SH, tapi mereka jadi makin suka karena alur ceritanya yang menarik *wink*(syukur deh :D).

Banyak CCCLovers yang kecewa dan menyayangkan CCC yang hanya 13 eps. Yah, mudah-mudahan aja CCC diadain season 2-nya sesuai harapan CCClovers (dan tetep gue yang nulis, hahaha). Yang jelas, gue cukup enjoy ngerjain project ini. Apalagi dengan tim-tim paling kompak yang pernah gue temui (sejauh ini). Ada Dewieyen (Script Editor), Mas Mievta Genbi (Produser) dan Mas Archi Hekagery yang ngasih banyak masukan untuk ceritanya. Thanks a lot. As you know, Cinta Cenat Cenut adalah debut sinetron gue yang pertama dengan nama gue sendiri sebagai penulis skenario.

Well, sejauh ini sampai disana karya gue yang nyata dari tahun 2007-2011. So far, gue mencintai pekerjaan gue sebagai penulis skenario, baik itu drama untuk TV maupun film. Banyak suka dukanya dalam perjalanan karir ini. Dan gue berharap karir gue akan terus meningkat hingga gue mencapai kesuksesan yang gue impikan. Terima Kasih juga buat orang tua gue yang selama ini udah dukung gue hingga detik ini. Perjuangan belum berakhir. Tunggu karya-karya gue berikutnya. Dan mudah-mudahan karya-karya gue bisa lebih baik dan bisa diterima oleh masyrakat Indonesia dari Sabang sampai Marauke. Amien.

Oya satu lagi nih karya gue...

Kali ini tulisan gue yang berupa buku. Bukan buku gue sendiri sih. Tapi tulisan gue masuk ke kumpulan cerita berjudul "Gara-Gara Facebook" yang diterbitkan oleh penerbit Leutika. Cerita ini diambil dari blog gue yang berjudul "Gara-Gara Facebook". Pas itu facebook lagi booming-boomingnya dan gue lagi addict menggunakan jejaring sosial tersebut. Awalnya gue nulis cerita ini cuma untuk iseng aja karena saat itu gue ngerasain dampak/pengaruh facebook dalam kehidupan gue. Ceritanya fiksi walau terinspirasi dari temen-temen gue sendiri.

Enjoy karya-karya gue, dan tunggu karya-karya gue selanjutnya ya... salam :)


Jumat, 04 Maret 2011

Plagiarisme dalam dunia musik dan sinetron Indonesia

Tahun 2010, masyarakat Indonesia dihebohkan dengan kedatangan boyband yang langsung melejit bak pesawat jet yang meroket sempurna ke angkasa, yaitu SM*SH. Begitu SM*SH keluar dengan lagu yang sangat ear catching ‘I Heart You’, pro dan kontra langsung bermunculan. SM*SH dianggap boyband plagiat dari boyband asal korea Super Junior yang beranggotakn 10 orang (padahal SM*SH cuma beranggotakan 7 orang). Lagu ‘I Heart You’ juga dibilang mirip lagu Justin Bieber – Baby (USA-2010), 1tym - Without You (korea-2008), dan Super Junior - Midnight Fantasy (korea, 2007). Saya sudah mendengar ketiga lagu tersebut. Emang sih, intro lagu I Heart You terdengar mirip dengan Intro lagu JB – Baby lalu di mix dengan lagu SuJu dan 1tym tadi. Namun, tau kah kamu, lagu SuJu dan 1tym ini juga terdengar sama?! Waktu saya mendengar kedua lagu korea tersebut, saya jadi bingung mana yang SuJu, mana yang 1tym. Namun karena keduanya memiliki beat yang berbeda, saya akhirnya paham juga perbedaannya. I Heart You sendiri menurut saya punya beat yang berbeda dengan 2 lagu korea tersebut sehingga setelah saya dengar berulang kali I Heart You sudah menjadi lagu utuh yang berbeda dengan ketiga lagu yang sebut di atas.

Kalau ngomong soal musik yang hampir sama, pasti ngga akan ada habisnya untuk dibahas. Karena selama musik mendominasi seluruh dunia, tangga nada tidak pernah berubah. Kenyataanya tangga nada hanya ada 7; do re mi fa sol la si. Di Indonesia, banyak lagu yang sering di mirip-miripkan dan dianggap menjiplak lagu yang lain. Seperti band d’massive yang dianggap menjiplak lagu seseorang (saya kurang tau yang mana lagunya). Dan D’Massive sendiri langsung di cap sebagai plagiator. Atau yang di era tahun ‘70an; The Beatles vs KoesPlus. 2 band ini sama-sama terbentuk karena masih satu keluarga. Dan lagu KoesPlus berjudul ‘Buat Apa Susah’ mirip sekali dengan lagu The Beatles ‘Hey Jude’.

Ini link forum yang membahas lagu-lagu Indonesia yang diduga menjiplak. Kalian pasti shock melihatnya! klik DI SINI

Okay, kita masuk ke Video Clip SM*SH – I Heart You. Banyak yang bilang kalau video itu konsepnya mirip dengan Video Clip boy Super Junior yang berjudul Sorry, Sorry. Kalau berkaca lagi ke Korea, sebenernya mereka sendiri banyak yang mengikuti gaya-gaya VC musik barat. Sebut saja BOA di video Valenti (2002). Walau tidak begitu mirip, tapi kalau saya melihat VC itu, saya teringat dengan VC Britney Spears – I’m a Slave for You. Bedanya cuma BOA tidak se-ekstrim Britney. Lalu ada juga VC Joanne – Soo So (2002) yang mengingatkan saya dengan VC Christina Aguilera - Pero Me Acuerdo De Ti. Kalau yang ini mirip banget dari segi konsepnya. Cuma beda di warnanya saja.

Berikut foto-foto kemiripan dari VC para penyanyi yang saya sebut di atas.

Backstreet Boys, Super Junior, Sm*SH

Britney Spears, BOA


Christina Aguilera, Joanne

Super Junior, SM*SH

Sedangkan dari dunia fotografi, liat saja foto-foto Shinhwa. Boyband korea yang satu ini juga sering berfoto-foto bak The Beatles dan Backstreet Boys. Dan itu bagi mereka sah-sah aja tuh!


The Beatles, Shinhwa


Backstreet Boys, Shinhwa

Nah, sekarang kita masuk dunia pertelevisian.

Pertama, saya akan memperkenalkan komik jepang yang sangat fenomenal berjudul Hana Yori Dango (HYD, 1992-2003).

sumber: Pangeran Katak

Komik karangan Yoko Kamio berjudul Hana Yori Dango (花より男子) diterbitkan di majalah Margaret (majalah dwi mingguan). Komiknya sendiri digambar dari Oktober 1992 sampai September 2003 (Bayangin hampir sepuluh tahun). Tahun 1996 komiknya mendapatkan Shogakukan Manga Award untuk kategori shoujo. Komik ini pun adalah komik terlaris sepanjang sejarah Jepang yang tercatat (terjual 54 juta kopi).

Berikut Review dari 3 serial drama asia yang mengadaptasi dari komik Hana Yori Dango

Meteor Garden: Latar Meteor Garden lebih berpusat di tempat kuliah sementara di komik latarnya adalah SMA. Disini Shan cai adalah anak tunggal tetapi di komik dia memiliki adik laki-laki. Endingnya pun berbeda dengan versi komik. Terbagi menjadi 2 season

Boys Over Flower: Latar dan plot serial ini paling mirip dengan versi yang asli. Terus Gaya ala bangsawan barat para F4 terlihat jelas disini seperti komiknya. Tetapi ceritanya cenderung disingkat kalau tidak salah hanya 9 episode untuk season 1 dan 11 episode untuk season 2, dan tahun kemarin ada season finalnya.

Boys Before Flower: Latarnya memadukan SMA dan tempat kuliah. Episodenya juga lebih panjang dan ceritanya banyak mengalami banyak modifikasi seperti tidak diceritakannya keluarga Woobin (Akira di manga). Kemudian kisah percintaan Yi Jung and Ga Eul (Sojirou dan Yuki di manga) banyak diexpose disini. Tokoh Ji Hoo disini (Rui di manga) agak aktif berbeda dengan komik yang sifatnya pendiam abis. Kemudian cara masuknya Jan Di ke sekolahnya lebih menggunakan koneksi (Tidak diutamakan tes).

METEOR GARDEN VS SIAPA TAKUT JATUH CINTA

Nah, fenomena lain pun terjadi di Indonesia, negara tercinta kita. Pada tahun 2002, sebuah trailer sinetron yang dibintangi Leoni, Indra Brugman, Roger Danuarta, Steve Imanuel dan Jonathan Frizzi muncul di salah satu stasiun tv kita. Di stasiun tv lainnya, muncul juga trailer sebuah drama seri taiwan dengan bintang-bintang yang kurang dikenal oleh masyarakat Indonesia saat itu. Keduanya sangat menarik perhatian masyarakat karena keduanya menampilkan 4 cowok ganteng dan kaya raya, serta 1 cewek cantik sederhana yang tertindas. Nah, 2 serial tv yang saya maksudkan di sini adalah “Siapa Takut Jatuh Cinta” (STJC -Indonesia), dan “Meteor Garden” (MG - Taiwan).

Saat STJC tayang perdana, seminggu kemudian MG juga tayang perdana. Keduanya memiliki alur cerita yang sama di awal-awal episode. Dan saat mengetahui MG dibuat duluan dari pada STJC, kontan masyarakat Indonesia langsung marah dan mengecap STJC (buatan Indonesia) adalah sinetron PLAGIAT!!! (jreng jrenggg… )

Karena banyak kecaman dari masyarakat yang shock sinetron Indonesia menjiplak sinetron Taiwan, ngga tau di episode berapa STJC akhirnya merubah alur cerita HYD dengan improvisasi mereka sendiri. Karakter tokoh-tokohnya menjadi kurang jelas sehingga alur ceritanya juga kurang jelas arahnya. Saya sendiri kurang mengikuti perkembangan episode di STJC sehingga saya kurang tau sinetron ini berakhir di episode berapa dan bagaimana endingnya. Sama juga di Meteor Garden. MG punya latar belakang karakter sama persis dengan komik HYD. Namun menjelang episode 13 ke atas (kalau ngga salah), si pembuat MG mulai meng-improvisasi ceritanya sendiri sehingga jauh dari cerita originalnya. MG berakhir di episode 19 dan melejitkan nama F4 yang notabene para pendatang baru semua. Mereka pun membentuk boyband yang langsung terkenal. Bahkan mereka sempat mengadakan konser di Indonesia. (F4: Jerry Yan, Vic Chow, Vaness Wu, Ken Zu)

HANA YORI DANGO VS INIKAH CINTA

Tahun 2005, Hana Yori Dango akhirnya dibuat live actionnya oleh negara asal komik itu sendiri yaitu Jepang dengan judul yang sama. Entah kenapa drama ini sukses lagi dan booming di kalangan Asia. Apalagi menampilkan salah satu personil boyband kondang Arashi, Matsumoto Jun sebagai ketua F4, Domyoji Tsukasa . Dan karena inilah, F4 Taiwan dituntut untuk mengganti nama boyband mereka karena ketenaran F4 berasal dari komik Jepang tersebut. Akhirnya F4 Taiwan mengganti nama boyband mereka dengan nama JVKV (singkatan dari nama personilnya). Sayangnya dorama ini kurang booming di Indonesia. Mungkin karena jumlah episodenya yang terlalu sedikit (9 episode). Maklum, saat tayang di Indonesia, Indonesia mulai dimanjakan dengan sinetron striping. Jadi saat menonton HYD mungkin kesannya seperti mengedipkan mata.


Tahun 2007 sinetron Indonesia “Inikah Cinta” (IC) yang dibintangi oleh Samuel Zylgwyn dan Nadine Alexandra lagi-lagi mengadaptasi cerita HYD. Namun cerita sedikit dimodifikasi dengan serial animasi Candi-Candi, melihat karakter cewek di sinetron ini adalah anak yatim piatu yang rebellion. Sinetron ini tayang weekly (seminggu sekali) dan berakhir di episode 28. Namun sinetron ini tidak sekontroversi STJC karena kemunculannya tidak dibarengi kepopuleran HYD di Indonesia yang kurang diminati oleh masyrakat Indonesia sendiri.

BOYS BEFORE FLOWER VS CINTA CENAT CENUT

Setelah MG dan HYD membuat season 2 nya; Meteor Garden II (2002) dan Hana Yori Dango II (2007), dengan cerita yang ngga ada mirip-miripnya sama sekali, tahun 2009 tiba saatnya negara Korea untuk unjuk gigi dengan mengadaptasi cerita HYD dengan judul Boys Before Flower (BBF). BBF sendiri mencoba menggabungkan 2 cerita dari 2 pendahulunya yaitu MG 1 & 2 + HYD 1 & 2 dan menjadikannya sebanyak 25 episode saja. Jelas, BBF langsung booming di Indonesia karena Indonesia sendiri saat itu sedang ngetrend apapun yang berbau korea. Entah itu fashion, film, tv drama, dan juga musik. Bahkan bintang sinetron Indonesia pun sekarang banyak yang berwajah oriental ketimbang yang pribumi.

Setelah Korea dengan BBF-nya, yang saya dengar dari negara Filipina, Tailand, China (Mandarin) hingga India membuat HYD versi mereka masing-masing. Dan semuanya mendapat sambutan yang baik bagi para penonton negara masing-masing. Jadi kenapa saat HYD versi Indonesia ada, masyarakat Indonesia malah mengecamnya?!

Tahun 2011 ini, Trans TV akhirnya meluncurkan serial drama remaja berjudul Cinta Cenat Cenut (CCC). Melihat apa yang menjadi trend di kalangan anak muda jaman sekarang yang berkiblat ke Korea, konsep film ini pun diakui mengarah ke sana oleh orang-orang dibalik CCC. Sebenarnya, kebanyakan sinetron Indonesia lebih berkiblat ke serial-serial drama telenovela (mexico) atau pun India yang sempat populer di era tahun 1990an. Hal ini membuat mata orang Indonesia terbiasa dengan sinetron yang ceritanya berbelit belit dan gambar ala kadarnya. Jadi sekalinya disuguhi gambar ala sinetron korea (dengan warna-warna pastel yang menyenangkan, wajah-wajah oriental serta fashion yang terkesan unik) para penonton Indonesia menganggap sinetron ini menjiplak drama korea. Apalagi dari segi cerita sinetron ini dianggap mirip dengan background cerita HYD. Tapi sebenarnya, sejauh mana sih kemiripan CCC dengan cerita HYD/MG/BBF itu?

Di majalah Nova ada kutipan dari produser CCC sendiri yang mengatakan kalau sinetron CCC memang mengambil karakterisasi dari MG/HYD/BBF. Jadi, mereka memang sudah mengakui adanya inspirasi dari 3 drama serial tersebut. Namun mereka bilang kalau alur cerita CCC adalah improvisasi mereka sendiri. Sebut saja F4 di MG/HYD/BBF ini adalah anak-anak orang kaya dari berbagai keluarga yag berbeda. Sedangkan di CCC grup mereka bernama SMASH, seven man as seven heroes, dengan background satu keluarga yang sama. SMASH di gambarkan anak-anak orang kaya sama seperti F4. Namun SMASH juga digambarkan sebagai penyanyi yang terbentuk sebagai boyband yang sedang naik daun sedangkan F4 bukan. Di HYD karakter ceweknya hanya seorang gadis yang rajin, bukan pintar. Sedangkan di CCC digambarkan si cewek adalah gadis yang pintar dan suka baca buku. Rafael di sini mirip dengan Domioji HYD. Namun Domioji adalah karakter yang tidak Pede-an kalau masalah cewek. Sedangkan Rafael adalah karakter yang sangat Pede kalo masalah cewek. Buktinya dia berani mengambil tantangan anak-anak SMASH untuk menaklukkan hati Putri. Dari contoh karakterisasi ini saja bagi saya sudah berbeda 80 persen dari HYD. Bahkan di episode pertama, konflik yang dibangun CCC sudah sangat berbeda dengan konflik yang ada di MG/HYD/BBF. Jadi, saya rasa CCC mengarah ke arah yang berbeda dari cerita original Hana Yori Dango yang sangat fenomenal itu.

Pada kenyataanya semua yang mengadaptasi atau terinspirasi dari komik HYD ini mempunyai 1 refrensi yang sama, latar belakang karakter yang hampir sama, namun masing-masing punya alur yang berbeda-beda. Bahkan HYD, MG dan BBF sendiri punya alur cerita yang berbeda-beda kan?! Ini berarti tiap-tiap cerita punya versi sendiri-sendiri sesuai dengan improvisasi mereka. Alur cerita juga harus disesuaikan dengan kultur dan juga selera masyarakat di negara masing-masing. Lalu kenapa STJC atau IC ataupun CCC buatan Indonesia dianggap plagiat HYD? Bahkan Film Eiffel I’m in Love (2003) yang cuma mirip di salah satu adegan Meteor Garden dan American Beauty pun langsung dicap Plagiat walau ceritanya beda 100 persen.

Apa itu plagiat?

Nah, sekarang tiba saatnya kita memahami apa itu plagiat yang sebenarnya. Kata Plagiat di Indonesia sebenarnya bukan kata umum yang dipakai orang Indonesia pada umumnya. Mereka sebenarnya mengenal kata plagiat dengan kata menjiplak. Namun pada saat Dian Sastrowardoyo di film Ada Apa Dengan Cinta (AADC – 2000) menyebut-nyebut kata ‘plagiat’ yang berarti nyontek karya orang lain, ngga tau kenapa kata plagiat menjadi populer di kalangan remaja Indonesia hingga saat ini.

Padahal sebenarnya ‘Plagiat’ itu lebih mengarah ke istilah dunia kesastraan atau dunia tulis menulis. Bahkan Dian Sastrowardoyo saat berperan sebagai Cinta mengatakan kata ‘plagiat’ itu karena tulisan puisi Rangga yang ia curigai menyontek karya orang. Jadi sah-sah saja kalau si Cinta bilang ‘palgiat’ jika ini mengarah ke suatu tulisan. Gampangnya nih, kalau kalian meng-copy-paste artikel ini dengan ‘mentah’ atau tanpa modifikasi sama sekali ke dalam blog kalian atau sebuah majalah lalu dipublikasikan dengan mengakui kalau itu adalah hasil tulisan kalian sendiri tanpa mencantumkan sumbernya, itulah yang disebut Plagiat yang sebenarnya alias menjiplak. Dan si penjiplaknya disebut dengan sebutan ‘plagiator’.

sumber: wikipedia "Plagiarisme"

Plagiarisme atau sering disebut plagiat adalah penjiplakan atau pengambilan karangan, pendapat, dan sebagainya dari orang lain dan menjadikannya seolah karangan dan pendapat sendiri. Plagiat dapat dianggap sebagai tindak pidana karena mencuri hak cipta orang lain.

Yang digolongkan sebagai plagiarisme:

  • menggunakan tulisan orang lain secara mentah, tanpa memberikan tanda jelas (misalnya dengan menggunakan tanda kutip atau blok alinea yang berbeda) bahwa teks tersebut diambil persis dari tulisan lain
  • mengambil gagasan orang lain tanpa memberikan anotasi yang cukup tentang sumbernya

Hal-hal yang tidak tergolong plagiarisme:

  • menggunakan informasi yang berupa fakta umum.
  • menuliskan kembali (dengan mengubah kalimat atau parafrase) opini orang lain dengan memberikan sumber jelas.
  • mengutip secukupnya tulisan orang lain dengan memberikan tanda batas jelas bagian kutipan dan menuliskan sumbernya.

Bagi saya, setiap karya seni, baik itu lukisan, fashion, film & tv, musik , tari, teater atau fotografi yang karyanya dibilang mirip satu sama lain, tidak bisa begitu saja dibilang plagiat atau menjiplak jika karya tersebut sudah dimodifikasi sedemikian rupa. Contoh saja yang kontroversial dari pembahasan ini, Meteor Garden dan Siapa Takut Jatuh Cinta. Dengan dibuatnya shot-shot yang berbeda, aktor-aktris yang berbeda, serta dialog-dialog yang berbeda, serta alur cerita yang berbeda, saya sudah menganggap karya tersebut adalah karya yang berbeda. Jadi kalau STJC dianggap plagiator MG, CCC dianggap plagiator BBF, SM*SH dianggap plagiator SuJu, Shinhwa plagiator Backstreet Boys, atau pun KoesPlus dianggap plagiator The Beatles, saya rasa itu kesalahan besar.

Kalau menjurus yang agak berat alias filsafat, masalah jiplak meniplak ini memang sudah ada dari jaman filsuf-filsuf bermunculan. Dan teori filsafat yang menggambarkan hal ini adalah teori Mimesis (tiruan). Yang paling mudah di pahami adalah teori Aristoteles soal pandangannya mengenai Mimesis. Menurut Aristoteles, seniman dan sastrawan yang melakukan mimesis tidak semata-mata menjiplak, melainkan hal itu merupakan sebuah proses kreatif untuk menghasilkan kebaruan.

Contoh saja mobil. Mereka punya stir, jok, rem, gas,sitbelt dll. Namun mereka punya merk yang berbeda-beda. Sejak Henry Ford menciptakan mobil untuk pertama kalinya, mobil-mobil yang tercipta berikutnya adalah hasil modifikasi.

Nah sekarang, kembali saja pada diri kita masing-masing. Apakah suatu karya seni itu bisa dibilang plagiat, atau menjiplak jika karya itu menampilkan hal yang berbeda di mata kita?!