Tahun 2010, masyarakat Indonesia dihebohkan dengan kedatangan boyband yang langsung melejit bak pesawat jet yang meroket sempurna ke angkasa, yaitu SM*SH. Begitu SM*SH keluar dengan lagu yang sangat ear catching ‘I Heart You’, pro dan kontra langsung bermunculan. SM*SH dianggap boyband plagiat dari boyband asal korea Super Junior yang beranggotakn 10 orang (padahal SM*SH cuma beranggotakan 7 orang). Lagu ‘I Heart You’ juga dibilang mirip lagu Justin Bieber – Baby (USA-2010), 1tym - Without You (korea-2008), dan Super Junior - Midnight Fantasy (korea, 2007). Saya sudah mendengar ketiga lagu tersebut. Emang sih, intro lagu I Heart You terdengar mirip dengan Intro lagu JB – Baby lalu di mix dengan lagu SuJu dan 1tym tadi. Namun, tau kah kamu, lagu SuJu dan 1tym ini juga terdengar sama?! Waktu saya mendengar kedua lagu korea tersebut, saya jadi bingung mana yang SuJu, mana yang 1tym. Namun karena keduanya memiliki beat yang berbeda, saya akhirnya paham juga perbedaannya. I Heart You sendiri menurut saya punya beat yang berbeda dengan 2 lagu korea tersebut sehingga setelah saya dengar berulang kali I Heart You sudah menjadi lagu utuh yang berbeda dengan ketiga lagu yang sebut di atas.
Kalau ngomong soal musik yang hampir sama, pasti ngga akan ada habisnya untuk dibahas. Karena selama musik mendominasi seluruh dunia, tangga nada tidak pernah berubah. Kenyataanya tangga nada hanya ada 7; do re mi fa sol la si. Di Indonesia, banyak lagu yang sering di mirip-miripkan dan dianggap menjiplak lagu yang lain. Seperti band d’massive yang dianggap menjiplak lagu seseorang (saya kurang tau yang mana lagunya). Dan D’Massive sendiri langsung di cap sebagai plagiator. Atau yang di era tahun ‘70an; The Beatles vs KoesPlus. 2 band ini sama-sama terbentuk karena masih satu keluarga. Dan lagu KoesPlus berjudul ‘Buat Apa Susah’ mirip sekali dengan lagu The Beatles ‘Hey Jude’.
Ini link forum yang membahas lagu-lagu Indonesia yang diduga menjiplak. Kalian pasti shock melihatnya! klik DI SINI
Okay, kita masuk ke Video Clip SM*SH – I Heart You. Banyak yang bilang kalau video itu konsepnya mirip dengan Video Clip boy Super Junior yang berjudul Sorry, Sorry. Kalau berkaca lagi ke Korea, sebenernya mereka sendiri banyak yang mengikuti gaya-gaya VC musik barat. Sebut saja BOA di video Valenti (2002). Walau tidak begitu mirip, tapi kalau saya melihat VC itu, saya teringat dengan VC Britney Spears – I’m a Slave for You. Bedanya cuma BOA tidak se-ekstrim Britney. Lalu ada juga VC Joanne – Soo So (2002) yang mengingatkan saya dengan VC Christina Aguilera - Pero Me Acuerdo De Ti. Kalau yang ini mirip banget dari segi konsepnya. Cuma beda di warnanya saja.
Berikut foto-foto kemiripan dari VC para penyanyi yang saya sebut di atas.
Backstreet Boys, Super Junior, Sm*SH
Britney Spears, BOA
Christina Aguilera, Joanne
Super Junior, SM*SH
Sedangkan dari dunia fotografi, liat saja foto-foto Shinhwa. Boyband korea yang satu ini juga sering berfoto-foto bak The Beatles dan Backstreet Boys. Dan itu bagi mereka sah-sah aja tuh!
The Beatles, Shinhwa
Backstreet Boys, Shinhwa
Nah, sekarang kita masuk dunia pertelevisian.
Pertama, saya akan memperkenalkan komik jepang yang sangat fenomenal berjudul Hana Yori Dango (HYD, 1992-2003).
sumber: Pangeran Katak
Komik karangan Yoko Kamio berjudul Hana Yori Dango (花より男子) diterbitkan di majalah Margaret (majalah dwi mingguan). Komiknya sendiri digambar dari Oktober 1992 sampai September 2003 (Bayangin hampir sepuluh tahun). Tahun 1996 komiknya mendapatkan Shogakukan Manga Award untuk kategori shoujo. Komik ini pun adalah komik terlaris sepanjang sejarah Jepang yang tercatat (terjual 54 juta kopi).
Berikut Review dari 3 serial drama asia yang mengadaptasi dari komik Hana Yori Dango
Meteor Garden: Latar Meteor Garden lebih berpusat di tempat kuliah sementara di komik latarnya adalah SMA. Disini Shan cai adalah anak tunggal tetapi di komik dia memiliki adik laki-laki. Endingnya pun berbeda dengan versi komik. Terbagi menjadi 2 season
Boys Over Flower: Latar dan plot serial ini paling mirip dengan versi yang asli. Terus Gaya ala bangsawan barat para F4 terlihat jelas disini seperti komiknya. Tetapi ceritanya cenderung disingkat kalau tidak salah hanya 9 episode untuk season 1 dan 11 episode untuk season 2, dan tahun kemarin ada season finalnya.
Boys Before Flower: Latarnya memadukan SMA dan tempat kuliah. Episodenya juga lebih panjang dan ceritanya banyak mengalami banyak modifikasi seperti tidak diceritakannya keluarga Woobin (Akira di manga). Kemudian kisah percintaan Yi Jung and Ga Eul (Sojirou dan Yuki di manga) banyak diexpose disini. Tokoh Ji Hoo disini (Rui di manga) agak aktif berbeda dengan komik yang sifatnya pendiam abis. Kemudian cara masuknya Jan Di ke sekolahnya lebih menggunakan koneksi (Tidak diutamakan tes).
METEOR GARDEN VS SIAPA TAKUT JATUH CINTA
Nah, fenomena lain pun terjadi di Indonesia, negara tercinta kita. Pada tahun 2002, sebuah trailer sinetron yang dibintangi Leoni, Indra Brugman, Roger Danuarta, Steve Imanuel dan Jonathan Frizzi muncul di salah satu stasiun tv kita. Di stasiun tv lainnya, muncul juga trailer sebuah drama seri taiwan dengan bintang-bintang yang kurang dikenal oleh masyarakat Indonesia saat itu. Keduanya sangat menarik perhatian masyarakat karena keduanya menampilkan 4 cowok ganteng dan kaya raya, serta 1 cewek cantik sederhana yang tertindas. Nah, 2 serial tv yang saya maksudkan di sini adalah “Siapa Takut Jatuh Cinta” (STJC -Indonesia), dan “Meteor Garden” (MG - Taiwan).
Saat STJC tayang perdana, seminggu kemudian MG juga tayang perdana. Keduanya memiliki alur cerita yang sama di awal-awal episode. Dan saat mengetahui MG dibuat duluan dari pada STJC, kontan masyarakat Indonesia langsung marah dan mengecap STJC (buatan Indonesia) adalah sinetron PLAGIAT!!! (jreng jrenggg… )
Karena banyak kecaman dari masyarakat yang shock sinetron Indonesia menjiplak sinetron Taiwan, ngga tau di episode berapa STJC akhirnya merubah alur cerita HYD dengan improvisasi mereka sendiri. Karakter tokoh-tokohnya menjadi kurang jelas sehingga alur ceritanya juga kurang jelas arahnya. Saya sendiri kurang mengikuti perkembangan episode di STJC sehingga saya kurang tau sinetron ini berakhir di episode berapa dan bagaimana endingnya. Sama juga di Meteor Garden. MG punya latar belakang karakter sama persis dengan komik HYD. Namun menjelang episode 13 ke atas (kalau ngga salah), si pembuat MG mulai meng-improvisasi ceritanya sendiri sehingga jauh dari cerita originalnya. MG berakhir di episode 19 dan melejitkan nama F4 yang notabene para pendatang baru semua. Mereka pun membentuk boyband yang langsung terkenal. Bahkan mereka sempat mengadakan konser di Indonesia. (F4: Jerry Yan, Vic Chow, Vaness Wu, Ken Zu)
HANA YORI DANGO VS INIKAH CINTA
Tahun 2005, Hana Yori Dango akhirnya dibuat live actionnya oleh negara asal komik itu sendiri yaitu Jepang dengan judul yang sama. Entah kenapa drama ini sukses lagi dan booming di kalangan Asia. Apalagi menampilkan salah satu personil boyband kondang Arashi, Matsumoto Jun sebagai ketua F4, Domyoji Tsukasa . Dan karena inilah, F4 Taiwan dituntut untuk mengganti nama boyband mereka karena ketenaran F4 berasal dari komik Jepang tersebut. Akhirnya F4 Taiwan mengganti nama boyband mereka dengan nama JVKV (singkatan dari nama personilnya). Sayangnya dorama ini kurang booming di Indonesia. Mungkin karena jumlah episodenya yang terlalu sedikit (9 episode). Maklum, saat tayang di Indonesia, Indonesia mulai dimanjakan dengan sinetron striping. Jadi saat menonton HYD mungkin kesannya seperti mengedipkan mata.
Tahun 2007 sinetron Indonesia “Inikah Cinta” (IC) yang dibintangi oleh Samuel Zylgwyn dan Nadine Alexandra lagi-lagi mengadaptasi cerita HYD. Namun cerita sedikit dimodifikasi dengan serial animasi Candi-Candi, melihat karakter cewek di sinetron ini adalah anak yatim piatu yang rebellion. Sinetron ini tayang weekly (seminggu sekali) dan berakhir di episode 28. Namun sinetron ini tidak sekontroversi STJC karena kemunculannya tidak dibarengi kepopuleran HYD di Indonesia yang kurang diminati oleh masyrakat Indonesia sendiri.
BOYS BEFORE FLOWER VS CINTA CENAT CENUT
Setelah MG dan HYD membuat season 2 nya; Meteor Garden II (2002) dan Hana Yori Dango II (2007), dengan cerita yang ngga ada mirip-miripnya sama sekali, tahun 2009 tiba saatnya negara Korea untuk unjuk gigi dengan mengadaptasi cerita HYD dengan judul Boys Before Flower (BBF). BBF sendiri mencoba menggabungkan 2 cerita dari 2 pendahulunya yaitu MG 1 & 2 + HYD 1 & 2 dan menjadikannya sebanyak 25 episode saja. Jelas, BBF langsung booming di Indonesia karena Indonesia sendiri saat itu sedang ngetrend apapun yang berbau korea. Entah itu fashion, film, tv drama, dan juga musik. Bahkan bintang sinetron Indonesia pun sekarang banyak yang berwajah oriental ketimbang yang pribumi.
Setelah Korea dengan BBF-nya, yang saya dengar dari negara Filipina, Tailand, China (Mandarin) hingga India membuat HYD versi mereka masing-masing. Dan semuanya mendapat sambutan yang baik bagi para penonton negara masing-masing. Jadi kenapa saat HYD versi Indonesia ada, masyarakat Indonesia malah mengecamnya?!
Tahun 2011 ini, Trans TV akhirnya meluncurkan serial drama remaja berjudul Cinta Cenat Cenut (CCC). Melihat apa yang menjadi trend di kalangan anak muda jaman sekarang yang berkiblat ke Korea, konsep film ini pun diakui mengarah ke sana oleh orang-orang dibalik CCC. Sebenarnya, kebanyakan sinetron Indonesia lebih berkiblat ke serial-serial drama telenovela (mexico) atau pun India yang sempat populer di era tahun 1990an. Hal ini membuat mata orang Indonesia terbiasa dengan sinetron yang ceritanya berbelit belit dan gambar ala kadarnya. Jadi sekalinya disuguhi gambar ala sinetron korea (dengan warna-warna pastel yang menyenangkan, wajah-wajah oriental serta fashion yang terkesan unik) para penonton Indonesia menganggap sinetron ini menjiplak drama korea. Apalagi dari segi cerita sinetron ini dianggap mirip dengan background cerita HYD. Tapi sebenarnya, sejauh mana sih kemiripan CCC dengan cerita HYD/MG/BBF itu?
Di majalah Nova ada kutipan dari produser CCC sendiri yang mengatakan kalau sinetron CCC memang mengambil karakterisasi dari MG/HYD/BBF. Jadi, mereka memang sudah mengakui adanya inspirasi dari 3 drama serial tersebut. Namun mereka bilang kalau alur cerita CCC adalah improvisasi mereka sendiri. Sebut saja F4 di MG/HYD/BBF ini adalah anak-anak orang kaya dari berbagai keluarga yag berbeda. Sedangkan di CCC grup mereka bernama SMASH, seven man as seven heroes, dengan background satu keluarga yang sama. SMASH di gambarkan anak-anak orang kaya sama seperti F4. Namun SMASH juga digambarkan sebagai penyanyi yang terbentuk sebagai boyband yang sedang naik daun sedangkan F4 bukan. Di HYD karakter ceweknya hanya seorang gadis yang rajin, bukan pintar. Sedangkan di CCC digambarkan si cewek adalah gadis yang pintar dan suka baca buku. Rafael di sini mirip dengan Domioji HYD. Namun Domioji adalah karakter yang tidak Pede-an kalau masalah cewek. Sedangkan Rafael adalah karakter yang sangat Pede kalo masalah cewek. Buktinya dia berani mengambil tantangan anak-anak SMASH untuk menaklukkan hati Putri. Dari contoh karakterisasi ini saja bagi saya sudah berbeda 80 persen dari HYD. Bahkan di episode pertama, konflik yang dibangun CCC sudah sangat berbeda dengan konflik yang ada di MG/HYD/BBF. Jadi, saya rasa CCC mengarah ke arah yang berbeda dari cerita original Hana Yori Dango yang sangat fenomenal itu.
Pada kenyataanya semua yang mengadaptasi atau terinspirasi dari komik HYD ini mempunyai 1 refrensi yang sama, latar belakang karakter yang hampir sama, namun masing-masing punya alur yang berbeda-beda. Bahkan HYD, MG dan BBF sendiri punya alur cerita yang berbeda-beda kan?! Ini berarti tiap-tiap cerita punya versi sendiri-sendiri sesuai dengan improvisasi mereka. Alur cerita juga harus disesuaikan dengan kultur dan juga selera masyarakat di negara masing-masing. Lalu kenapa STJC atau IC ataupun CCC buatan Indonesia dianggap plagiat HYD? Bahkan Film Eiffel I’m in Love (2003) yang cuma mirip di salah satu adegan Meteor Garden dan American Beauty pun langsung dicap Plagiat walau ceritanya beda 100 persen.
Apa itu plagiat?
Nah, sekarang tiba saatnya kita memahami apa itu plagiat yang sebenarnya. Kata Plagiat di Indonesia sebenarnya bukan kata umum yang dipakai orang Indonesia pada umumnya. Mereka sebenarnya mengenal kata plagiat dengan kata menjiplak. Namun pada saat Dian Sastrowardoyo di film Ada Apa Dengan Cinta (AADC – 2000) menyebut-nyebut kata ‘plagiat’ yang berarti nyontek karya orang lain, ngga tau kenapa kata plagiat menjadi populer di kalangan remaja Indonesia hingga saat ini.
Padahal sebenarnya ‘Plagiat’ itu lebih mengarah ke istilah dunia kesastraan atau dunia tulis menulis. Bahkan Dian Sastrowardoyo saat berperan sebagai Cinta mengatakan kata ‘plagiat’ itu karena tulisan puisi Rangga yang ia curigai menyontek karya orang. Jadi sah-sah saja kalau si Cinta bilang ‘palgiat’ jika ini mengarah ke suatu tulisan. Gampangnya nih, kalau kalian meng-copy-paste artikel ini dengan ‘mentah’ atau tanpa modifikasi sama sekali ke dalam blog kalian atau sebuah majalah lalu dipublikasikan dengan mengakui kalau itu adalah hasil tulisan kalian sendiri tanpa mencantumkan sumbernya, itulah yang disebut Plagiat yang sebenarnya alias menjiplak. Dan si penjiplaknya disebut dengan sebutan ‘plagiator’.
sumber: wikipedia "Plagiarisme"
Plagiarisme atau sering disebut plagiat adalah penjiplakan atau pengambilan karangan, pendapat, dan sebagainya dari orang lain dan menjadikannya seolah karangan dan pendapat sendiri. Plagiat dapat dianggap sebagai tindak pidana karena mencuri hak cipta orang lain.
Yang digolongkan sebagai plagiarisme:
- menggunakan tulisan orang lain secara mentah, tanpa memberikan tanda jelas (misalnya dengan menggunakan tanda kutip atau blok alinea yang berbeda) bahwa teks tersebut diambil persis dari tulisan lain
- mengambil gagasan orang lain tanpa memberikan anotasi yang cukup tentang sumbernya
Hal-hal yang tidak tergolong plagiarisme:
- menggunakan informasi yang berupa fakta umum.
- menuliskan kembali (dengan mengubah kalimat atau parafrase) opini orang lain dengan memberikan sumber jelas.
- mengutip secukupnya tulisan orang lain dengan memberikan tanda batas jelas bagian kutipan dan menuliskan sumbernya.
Bagi saya, setiap karya seni, baik itu lukisan, fashion, film & tv, musik , tari, teater atau fotografi yang karyanya dibilang mirip satu sama lain, tidak bisa begitu saja dibilang plagiat atau menjiplak jika karya tersebut sudah dimodifikasi sedemikian rupa. Contoh saja yang kontroversial dari pembahasan ini, Meteor Garden dan Siapa Takut Jatuh Cinta. Dengan dibuatnya shot-shot yang berbeda, aktor-aktris yang berbeda, serta dialog-dialog yang berbeda, serta alur cerita yang berbeda, saya sudah menganggap karya tersebut adalah karya yang berbeda. Jadi kalau STJC dianggap plagiator MG, CCC dianggap plagiator BBF, SM*SH dianggap plagiator SuJu, Shinhwa plagiator Backstreet Boys, atau pun KoesPlus dianggap plagiator The Beatles, saya rasa itu kesalahan besar.
Kalau menjurus yang agak berat alias filsafat, masalah jiplak meniplak ini memang sudah ada dari jaman filsuf-filsuf bermunculan. Dan teori filsafat yang menggambarkan hal ini adalah teori Mimesis (tiruan). Yang paling mudah di pahami adalah teori Aristoteles soal pandangannya mengenai Mimesis. Menurut Aristoteles, seniman dan sastrawan yang melakukan mimesis tidak semata-mata menjiplak, melainkan hal itu merupakan sebuah proses kreatif untuk menghasilkan kebaruan.
Contoh saja mobil. Mereka punya stir, jok, rem, gas,sitbelt dll. Namun mereka punya merk yang berbeda-beda. Sejak Henry Ford menciptakan mobil untuk pertama kalinya, mobil-mobil yang tercipta berikutnya adalah hasil modifikasi.
Nah sekarang, kembali saja pada diri kita masing-masing. Apakah suatu karya seni itu bisa dibilang plagiat, atau menjiplak jika karya itu menampilkan hal yang berbeda di mata kita?!