Jumat, 09 Januari 2009

20082008

20 Agustus 2008: Hari itu adalah ulang tahunku yang ke 23 tahun. Hari itu dibuka dengan suara alarm berbunyi pada pukul 00:00 WIB. Aku berdiri di balkon, menatap kekosongan sebuah kompleks perumahan di Pondok Kelapa II no…… Terdengar banyak keributan disana. Suara Mbak Nucke yang sedang menjelaskan cerita tentang “MUSLIMAH” sinetron yang dipegangnya pada para co-writernya. Lalu suara Pak Rick yang menggelegar mengabarkan pada para pegawainya bahwa Abdi, seorang temannya, mengalami kecelakaan dan tak sadarkan diri di rumah sakit. Nada suaranya tak terdengar panic. Dia malah menyuruh para pegawainya menghubungi rumah sakit pondok indah untuk menanyakan kebenarannya.

Aku sendiri sudah menyiapkan 3 lilin berwarna pink, yellow dan blue. Lilin itu bukan diletakkan di atas kue tart atau semacamnya, melainkan hanya ku letakkan di atas tatakan gelas yang berbentuk bulat. Aku menyalakannya dan mulai berdoa. Aku bersyukur kepada Tuhan karena dalam setahun ini aku cukup bahagia.


Aku bisa menggantikan kamera Helmi dengan uang dari hasil jerih payahku sendiri, Juga Beli HP Nokia 2626 dan kamera digital phoket, Aku membiyayai sebagian dari TA-ku sendiri, Aku TA dengan orang-orang yang kuanggap cukup berbakat, Aku lulus Februari lalu dengan IP yang mencukupi, Aku bisa nonton Konser Backstreet Boys, bertemu mereka, menyalami mereka, Diguyur Nick Carter saat dia melempar isi air dari botol minumannya, menyentuh Nick Carter saat dia terjun dari panggung, Bertemu ‘the Lost Boy’ (walau ujungnya tidak jelas), datang ke pernikahan sahabatku Elsa, Bisa melupakan sedikit kenangan tentang The Lost Boy, Kencan dengan teman kakakku, Bisa dekat dengan ‘Pisang’ my secret admirer (walau kerap kali aku juga membencinya), Sekamar dengan Kak Ve walau akhirnya dia pindah dan sekarang akusendiri, karaokean dengan anak-anak kosku yang baru, memasuki PH yang aneh, Ngobrol di gallery café bareng Mas Bill, Wawan, Ata, dan Dinda sambil bahas ceritaku untuk FTV, Nonton di Jakarta Theater disela kesibukanku, Nonton Mata Seni pas perkenalan panitia dan pas pembalasan, Mengenal Nina dan Risky (anak baru IKJ yang tidak ikut mata seni), punya 2 kosan, Ngobrol sama Rio (pemain biola yang cukup handal) di taman Suropati, ikut paduan suara gereja dan menang juara 1.


Setahun yang menyenangkan bagiku. Dan aku akan mengingatnya selalu. Aku ingat tapat setahun yang lalu aku juga berdiri di balkon mentap langit yang mendung dan hujan kemarau yang hanya sesaat. Ditemani oleh Kheisa, adik kelasku yang sedang berjuang bersamaku untuk mencari pengalaman dibidang penulisan scenario. Dan aku tak menyangka keadaan yang hampir sama aku alami di hari yang sama dengan tahun lalu. Berdiri di balkon di empatku bekerja. Aneh… tapi itu terjadi. Hanya saja kali ini, Kheisa tidak bersamaku.


Setelah berdoa dan mengucapkan permohonan, aku meniup 3 lilin yang aku anggap sebagai symbol dari usiaku yang ke 23 (karena aku tidak punya 20 lilin lagi). Setelah itu aku mendengarkan 3 lagu ‘Happy Birthday’ dari Mariah Carey, The Beatles, dan Ne Kids On the Block. Plus lagunya Backstreet Boys dari album Unbreakable ‘Love Will Keep You Up All Night’. 4 lgu itu cukup menghiburku. Setelah lelah bekerja, sekitar pukul 01:30 WIB, aku memutuskan untuk kembali ke kosanku yang di Pondok Kelapa ini.


Ucapan pertama aku terima dari Teena, sahabatku d Cepu. Lalu Deeta, juga sahabatku dari Cepu. Kemudian kakakku Sisca menelfon dan memberi ucapan selamat. Lalu Mama, Papa. Kemudian Amel dan Iloen, temanku di IKJ. Lalu Danar, mantan pacarku. Saat aku buka Facebook, aku lihat Triesha dan Pidi, temanku di IKJ juga mengucapkan selamat. Aku lihat di Friendster ada ucapan selamat dari beberapa kenalanku di sana. Juga ada beberapa teman lama, seperti Tirsa, Mas Arik, dll.

Untuk beberapa saat tak ada ucapan selamat ulang tahun lagi. Siang itu, aku menunggu adanya telfon dari Pak Rick. Mungkin saja ada yang bisa aku kerjakan. Aku menunggu sambil nonton film The Incredible Hulk dan mereview ulang film Wanted sambil terus berfikir apa yang harus aku lakukan malam ini, mengingat aku seorang diri di kosan nun jauh dari Jakarta itu. Tidak… aku tidak ingin melewati malam ini sendiri. Aku tak biasa sendiri di hari ulang tahunku. Lalu aku teringat tentang janjiku mentraktir Mas Bill dan Wawan. Aku menghubungi Mas Bill untuk datang ke Pizza Hut dekat kali malang. Namun ternyata dia menolak karena dia lelah. Aku tak bisa memaksanya. Laku aku mencari cara lain agar mala mini aku tidak sendiri. Di Facebook, Pidi mengundangku untuk datang ke MU café pukul 7 malam karena ada acara ‘Serunya Script Writing’. Aku lalu berfikir, kenapa aku tidak datang kesana saja?!


Awalnya aku ragu, namun aku memutuskan untuk pergi saja ke sana. Siapa tahu aku bertemu dengan orang-orang baru dengan suasana yang baru. Sebelum pergi dari pondok kelapa, aku mampir dulu ke Kantor, memastikan kalau tidak ada yang aku kerjakan hari itu. Ternyata benar. Pak Rick dan Mbak Nucke sedang pergi. Dan itulah kesempatanku untuk pergi juga. Pukul 17.00 WIB, aku memutuskan untuk pergi dari kali malang menuju Sarinah.

Perjalanan menuju MU cafe tidak begitu lancar. Aku sempat ganti angkot saat menuju Kampung Melayu karena angkot yang pertama mengalami kerusakan teknis. Kemudian saat menuju Sarinah pun, aku terhambat macet di daerah Matraman. Namun selanjutnya tak ada masalah yang berarti. Di perjalanan itu, aku mendapat SMS dari Saudaraku Kak Ulla yang tinggal di Depok. Aku tak menyangka dia mengingat Ulang tahunku. Dan dia mengucapkannya setiap tahun. Senangnya! Aku sempat menghubungi Mas Bill untuk meyakinkan apa dia benar-benar tidak bisa malam itu. Dan kebetulan Mas Bill berada di sekitar Cikini dan bingung hendak kemana. Aku lalu mengajaknya ikut ke MU café. Dia setuju, dan akhirnya kami janjian disana.


Sebelum sampai, aku turun di ujung Jalan Sabang. Aku sangat berniat menuju Sarinah dengan berjalan-jalan menyusuri Jalan Sabang. Ternyata cukup menyenangkan berjalan sendiri di tengah keramaian orang berjualan di pinggir jalana dan ruko-ruko yang penuh lampu di sepanjang jalan Sabang. Namun disana aku tak menemukan sesuatu yang berarti.


Pukul 18:30 WIB aku sampai di Sarinah. Sambil menunggu mas Bill, aku mengisi waktu dengan melihat-lihat sepatu dan mencobanya satu persatu. Setelah lelah, aku memutuskan untuk menunggunya di depan MU café. Cukup lama aku menunggu sambil melihat jalanan di depan Sarinah yang cukup dipadati banyak kendaraan. Setelah menunggu sekitar 1 jam, akhirnya Mas Bill datang dan kami masuk ke dalam café.


Ternyata acara Serunya script Writing ini sedang di on air-kan di Tri Jaya fm. Teman ku Pidi adalah salah satu pembicaranya. Cukup menyenangkan mengikuti acara itu. Aku bisa makan snack dan minum gratis disana. Aku sempat kagum dengan pembawa acaranya. Menurutku dia cukup asik dan cool saat membawakan acara. Setelah acara selesai aku dikagetkan dengan seseorang yang tiba-tiba mengajakku bicara. Ternyata dia adalah pembawa acara itu. Aku cukup tertegun dan terpesona dibuatnya. Sayangnya, baru mengobrol beberapa menit seseorang datang dan bicara dengannya. Aku sempat berharap, mungkin mereka hanya bicara sebentar dan setelah itu kami akan mengobrol kembali. Namun sial. Mungkin kami tidak jodoh. Mas Bill tiba-tiba mengajakku untuk segera pergi dari tempat itu. Awalnya aku enggan beranjak dari sana. Namun pada akhirnya aku memutuskan untuk pergi dengan berat hati.


Aku mencurahkan kekesalanku pada Mas Bill. Ternyata dia mengira aku bosan dengan suasana disana karena sepancang acara tadi, aku terus menanyakan kapan kita pulang. Padahal menanyakan hal itu karena melihat raut wajah mas Bill yang kurang interest sepanjang acara. Intinya, kami salah paham dengan mengira kami bosan disana. Padahal kami sama-sama masih ingin tetap di sana.


Yeah… mungkin bukan Jodoh. Sebanarnya aku tidak berharap banyak dengan hasil obrolan yang singkat itu. Yang aku sesalkan adalah aku belum selesai bercerita saat dia menanyakan soal kapan aku gabung dengan komunitas Script Writing Playgroup itu. Aku berfikir, apakah dia juga penasaran seperti aku?! Haha… kenapa aku berfikir sangat jauh?! Aku bahkan tak tahu namanya dan mengenal dia. Mungkin saja dia sudah punya isteri bahkan sudah punya anak. Ya sudah lah!


Aku dan Mas Bill memutuskan untuk nonton. Namun saat itu sudah hampir pukul sepuluh malam. Kami ragu, apa masih ada film yang disajikan lewat sepuluh malam sementara kita masih dalam perjalanan. Akhirnya kami mengajak Wawan yang membawa Ceweknya, Ata, untuk pergi makan bersama. Sekaligus menepati janjiku dulu pada mereka. Awalnya kami akan ke Pizza Hut. Timbang menimbang, karena Wawan tak suka Pizza, akhirnya kami memutuskan untuk makan d McD Kali Malang saja. Dalam perjalanan, lagi-lagi aku mendapat SMS ucapan ulang tahun. Aku tak mengenal nomor yang mengirimiku. Tapi aku curiga pada Novi, sahabatku di cepu yang belum mengucapkannya selama sehari. Dan benar adanya, bahwa Novi-lah yang mengirim ucapan itu. Betapa senangnya aku ketiga sahabatku mengucapkan ulang tahun padaku tepat diharinya. Padahal tahun ini aku lupa dengan tanggal ulang tahun Teena dan Deeta. Aku juga senang mendengar kabar Novi yang sudah hamil selama 4 bulan dari suaminya Tulus. Syukurlah kalau begitu!


Akhirnya kami makan di McD walau ayam goreng yang tak lagi hangat itu sudah kurang enak dirasakan. Kami mengobrol banyak! Tentang pengalaman mas Bill dan wawan yang baru pulang dari Tasik untuk mengunjungi rumah Erik Wirawan, teman satu angkatanku. Dan yang paling heboh dibicarakan, tentunya soal Pak Rick. Maklum, kami berempat adalah korban ‘palbis’-nya Pak Rick. Cuma aku yang bertahan, dan itu pun karena aku butuh pengalaman menjadi co-writernya Mbak Nucke. Satu lagi telfon dari Ranie yang mengucapkan Selamat Ulang tahun padaku. Kami janjian mungkin antara hari Sabtu dan Minggu, kami bertemu. Kita lihat saja, apa aku bisa atau tidak. Okey… Time is up.

Saat mobil mas Bill mengantarku pulang, aku baru mengaku pada mereka kalau hari itu adalah hari ulang tahunku. Mereka kaget dan tak menyangka. Sialnya, wawan yang membawa Botol aqua, menyerahkannya pada Mas Bill dan diguyurlah aku dengan air aqua. Spontan aku kaget karena aku sedang membawa tas laptopku. Well, akhirnya mereka memberi selamat juga padaku.


Sialnya setelah itu, Laptopku sempat tak menyala. Mungkin karena kena air. Aku panic dan segera sms mas bill untuk mengabarinya soal Laptop. Dengan santai dia hanya menjawab, “Diangin-anginin aja pake kipas angin!”. Good Idea! Tapi aku tak punya kipas angin. Aku tak punya apa pun di kosanku ini. Alhasil aku memakai kertas untuk mengipasinya secara manual. Dan benar adanya, Laptopku kembali menyala dengan baik.

Akhirnya hari itu aku lewatkan dengan cukup menggembirakan. Aku bersyukur, karena Tuhan menjawab doaku dan mengabulkannya. Di hari ulang tahunku yang ke 23 ini, aku punya teman dan orang-orang yang baik disekitarku. Dan aku tidak sendiri.


PS: Ada jerawat gede banget di pipi! Hehehe...

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Jujurlah, karena selain sabar, orang jujur disayang Tuhan!